Minggu, 09 November 2014

Cara Menanam Rumput Taman

Rumput gaja mini sangat popular pengisi halaman yang kosong, apalagi untuk rumah berdasain minimalis.  Sepertinya rumput gajah mini ini wajib untuk disandingkan dengan kekukan arsitektur minimalis karena memang sangat serasi. Pennisetum purpureum schamach  ini tidak hanya berfungsi untuk penutup tanah kosong saja, pengisi nat carport dan pembingkai antara teras dan taman juga sangat bagus.

cara menanam rumput gajah mini Cara Menanam Rumput Gajah Mini Dengan Benar

Rumput gajah mini ini sudah menjadi idola pecinta taman, ini disebabkan karena warnanya yang hijau pekat sehingga sejuk dipandang mata. Daunnya memiliki panjang 5 cm – 10 cm, akarnya hanya sekitar 5cm – 8cm sehingga terliat sangat merata dan rapi. Rumput ini dibandrol seharga Rp 25.000 – Rp 35.000 per meter persegi, tidak terlalu mahal dibanding dengan tampilan dan perawatannya yang bisa dikatakan mudah dan jarang. Ini disebabkan daunnya yang pendek dan tidak cepat lebat

Bagaimana, tertarik bukan untuk menanamnya dihalaman anda yang masih gundul? Anda bisa menghubungi penyedianya didekat rumah anda. Cara menanam rumput gajah mini untuk halaman anda cukup mudah.
  • Tanah digemburkan dengan cangkul dan dibalikan dengan kedalaman 20cm setelah itu ratakan.
  • Rumput dicacah menjadi potongan lebih kecil sekitar 3cm-5cm. Benamkan rumput ketanah yang sudah digemburkan sampai seluruh akarnya tertimbun. Pola penanamanya dibuat secara zig-zag untuk memaksimalkan pertumbuhan agar lebih rapat dan rapi.
  • Perkuat posisi rumput dengantanah ddengan memukul pelan permukaan rumput agar akarnya kokoh didalam tanah.
  • Ratakan permukaan rumput dengan tanah menggunakan balok kayu atau batu bata. Biarkan selama seminggu untuk melihat pertumbuhan akarnya.
  • Taburkan Pupu urea dan NPK secara merata setelah dua minggu kemudian.
  • Kemudian siram dengan air dengan menggunakan gembur atau ceret dengan lubang kecil dan banyak. Jangan mengunakan gayung atau sejenisnya untuk menghindari penumpukan genangan air yang bia membuat busuk akar rumput.
Sumber:http://rumahminimalish.com/cara-menanam-rumput-gajah-mini-dengan-benar/

Jumat, 07 November 2014

RUMPUT TAMAN

Mengenal Jenis Rumput Untuk Taman Rumah

Walaupun taman bukan komponen utama padarumah namun taman merupakan elemen penting untuk menciptakan kenyamanan rumah anda. Salah satu tanaman yang biasa digunakan untuk mempercantik taman adalah rumput. Selain untuk keindahan, rumput juga bermanfaat untuk mencegah erosi, mengurangi debu pada tanah dan mengurangi suhu yang tinggi. Ada berbagai macam jenis rumput yang biasa digunakan, diantaranya :

Rumput Gajah
Jenis Rumput Untuk Taman Rumah
Rumput Gajah
Jenis rumput gajah adalah yang paling murah dan bisa hidup meskipun di tempat yang kurang air. Rumput ini mudah tumbuh dan tahan terhadap pijakan kaki, karena itu cocok untuk taman rumah yg sering dijadikan tempat lalu lalang orang. Untuk pemotongannya harus dilakukan setiap 2 minggu sekali. Karena kalau tidak, rumput ini akan terlihat kurang bagus dengan bentuk maupun ukuran daun yang besar dan kasar.

Rumput Gajah Mini
Jenis Rumput Untuk Taman Rumah
Rumput  Gajah Mini
Rumput gajah mini mempunyai daun yang lebih kecil dari pada rumput gajah biasa.  Rumput ini masih bisa tumbuh dengan baik walaupun dengan penyinaran matahari 50%, maka dari itu sangat cocok apabila ditanam di tempat yang sulit dijangkau matahari. Pemotongan dilakukan minimal 1 bulan sekali.

Rumput Jepang
Jenis Rumput Untuk Taman Rumah
Rumput Jepang
Rumput jepang mempunyai karakter daun yang kecil, halus dan memanjang. Rumput ini membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Pemotongan harus dilakukan secara rutin minimal 2 minggu sekali supaya rumput terlihat rapi.

Rumput Babat
Rumput Babat
Rumput babat memiliki karakter daun yang pendek dan halus. Rumput ini biasa digunakan untuk lapangan golf. Kekurangannya dari rumput babat adalah membutuhkan sinar matahari penuh dan harus dipotong rutin minimal 2 minggu sekali.
Sumber:http://www.desaindenahrumah.com/2014/02/mengenal-jenis-rumput-untuk-taman-rumah.html

Kamis, 30 Oktober 2014

METODE TANAM TERBALIK (UPSIDE DOWN METHODS)

BAGAIMANA TANAMAN TOMAT DITANAM MENGGANTUNG


menggunakan sabut kelapa yang dibuat seperti bola tetapi anda dapat mengganti dengan bahan lain. Ada beberapa step cara menanam tomat yang ditanam menggantung. anda dapat menggunakan bibit tanaman tomat yang ada dijual di pasar atau kalau mau anda dapat menyemainya dari biji tomat yang tidak terpakai di dapur. Berikut di bawah ini adalah step-stepnya: 
Step 1: BAHAN YANG DIBUTUHKAN
Picture of Materials needed

- Sabut kelapa yang sudah  terlubangi di bagian bawah
- Pupuk Kandang, tanah, kompos, dedaunan
- tali untuk menggantung dan siapkan juga kawat atau besi yg berbentuk lingkaran untuk menopang media dan pot
- Benih tomat 

Step 2: buat lubang pada serabut kelapa

buat lubang di bagian bawah serabut kelapa tadi dengan bentuk huruf "X" atau menyilang. buat lubang sesuai kebutuhan atau anda dapat mengguntingnya dengan ukuran 3 inci.

Step 3: letakkan benih tomat 






langkah selanjutnya letakkan benih tomat kedalam serabut kelapa dengan memasukkan bagian akar terlebih dahulu. sebaiknya sebelum dimasukkan ke dalam serabut usahakan jangan melepas plastik polibag terlebih dahulu, ini akan mengamankan akar dan media tanam bawaan dari kerusakkan. ketika menanam benih tomat masukkan 2 daun muda benih tomat yg nantinya akan tebenam.

Step 4: Pastikan tanaman tomat pada posisi benar

ini bagian yang penting!!! pastikan tanaman tomat anda pada posisi yang benar. pastikan bahwa tangkai yg tersisa atau yang berada di luar tidak terlalu dekat dengan lubang serabut.
Step 5: Gantungkan tanaman anda
selanjutnya gantunglah tanaman baby tomat anda agar terhindar dari kerusakkan karena tertindih serabut kelapa.

Step 6: Mencampur media tanam

langkah selanjutnya mencampur semua bahan media tanam dengan perbandingan;
1/3 Tanah
1/3 Kompos dan kotoran dan dedaunan

Step 7: Isi serabut






Isi serabut kelapa yang sudah tertanam baby tomat tadi dengan campuran media yang sudah disiapkan. lakukan dengan hati jangan sampai merusak akar dan batang baby tomat.

Step 8: Tanaman lain di atas 







maksudnya disini anda dapat menambahkan jenis tanaman lain yang anda mau untuk memperkaya tanaman anda. kemungkinan buruknya jika tanaman tomat anda mati anda masih punya satu tanaman lain. jika keduanya mati maka coba tanam lagi dong!!!!!!!!!.
Step 9: Penyiraman


finished.jpg

Penyiraman dapat dilakukan setiap hari dengan memperhatikan permukaan media tanaman yang membutuhkan. pastikan tanaman anda mudah terjangkau.


Sumber:http://www.instructables.com/id/how-to-plant-hanging-upsidedown-tomatoes/?ALLSTEPS

BERKEBUN UNIK BAG.5

"UPSIDE DOWN METHODS"



Menanam tomat di tanah, polibag, atau pot sudah umum dilakukan, tapi metode yang satu ini, tergolong unik, karena tanaman tomat di tanam dengan cara terbalik. Potnya digantung, dan tanaman tomatnya menjuntai kebawah melalui lubang yang ada dibawah pot. Metode ini, di luar negeri dikenal sebagai “Upside Down Methods”.

Secara teori, ide ini didasari dari penggunaan gaya gravitasi untuk memacu pertumbuhan tanaman tomat, karena biasanya gaya gravitasi ini melawan perkembangan tanaman tomat. Batang tanaman tomat umumnya kecil, dan kurang kuat, sehingga butuh kita buatkan penyangga (ajir). Dengan metode ini, kita tidak perlu lagi melakukan itu.
Disamping itu, karena bantuan gaya gravitasi ini, nutrisi yang kita siramkan ke media tanam akan turun kebawah dengan mudah, dan langsung bida menuju ke akar dari tanaman tomat.

Keuntungan ketika menanam tomat dengan metode terbalik
  • Hemat tempat : Sangat tepat ketika kita hanya memiliki lahan yang sempit. Kita bisa menggantung tanaman ini di balkon, atau diatas carport di halaman rumah.
  • Tidak Perlu Penyangga/ajir : Tidak perlu lagi membuat penyangga (ajir), dan sudah tidak perlu lagi sering sering melihat tanaman tomat (karena kita tidak ingin dahan bahkan buah sampai menjuntai ke tanah).
  • Mengurangi kemungkinan terserang hama : Kebanyakan hama perusak bahkan penyakit menular melalui tanah. Dengan metode ini, tanaman tomat tidak langsung bersentuhan dengan tanah, maka ancaman penyakit akan lebih kecil.
  • Lebih mudah dalam perawatan : Ketika tanaman tomat tumbuh terbalik, kita akan lebih mudah untuk merawatnya. Melihat daun, buah, memangkas dan lain sebagainya akan jauh lebih mudah.
  • Sirkulasi udara lebih baik : Dengan metode terbalik ini, udara akan lebih mudah bersirkulasi. Udara akan lebih mudah mengalir melalui dahan dahan tomat, sehingga bisa mencegah pertumbuhan jamur (karena tidak lembab lagi), dan juga bisa membantu proses penyerbukan.
  • Mudah dipindah : Kita akan lebih mudah menggeser dan memindah tanaman tomat. Misal kita ingin memindah tanaman ke tempat yang mempunyai sinar matahari lebih banyak.
  • Lebih sehat bagi kita : Bagi kita yang menanam, dengan menggunakan metode ini, sudah tidak ada lagi kegiatan “jongkok” ketika merawat tanaman kita. Bertanam sudah tidak kotor lagi.
Seperti pada umumnya, semua hal ada sisi baik, ada sisi buruk. Menanam tomat dengan metode terbalik juga ada beberapa kerugiannya, antara lain :
  • Air : Dengan metode ini, air akan lebih cepat menguap. Media tanam akan lebih cepat kering jika dibandingkan dengan metode konvensional. Sehingga kita perlu sering-sering menyiramnya.
  • Penyakit : Karena (mungkin) kita terlalu sering menyiram (tidak ingin kekeringan), air sering mengalir dan menetes mengenai daun dan buah tomat. Hal ini juga bisa menyebabkan tanaman tomato tidak sehat dan terserang penyakit.
  • Becek : Karena air menetes ketika proses penyiraman, seringkali meninggalkan genangan air (becek) di bawah tanaman tomat yang kita gantung.
  • Terbatas : Satu pot hanya bisa digunakan satu tanaman saja.
  • Repot : Ketika proses seting di awal, cukup merepotkan. Karena perlu menyiapkan gantungan, dan juga repot ketika memasukkan tanaman di pot yang akan digantung.
  • Kurang indah : Tanaman tomat ini tetap akan berusaha untuk berdiri tegak melawan gravitasi. Sehingga akan terlihat beberapa cabang yang melengkung ke atas. Ini akan mengurangi keindahan (bagi sebagian orang).
Nah, pingin tahu cara menanam tomat

dengan pot terbalik yang pastinya akan bikin rumahmu seger dan unik berikut langkah langkahnya :
1.Cari tempat outdoor atau indoor yang cukup cahaya matahari untuk tempat kita nanti meggantungkan pot pot cantik tomat kita. Jangan taruh pot pot nanti diatas meja makan atau didepan tv, akan maati pastinya!

2.Pilih tanaman tomat yang masih kecil. Kamu bisa menanamnya/menyemainya dari biji tomat yang kamu makan atau beli di toko pertanian. nah ini nantinya akan kita pindah ke pot gantung terbalik.

3. Cari botol bekas minuman (cocaco**, Akua, dll)  1.5 liter atau yang besar, potong jadi dua. Ambil bagina yang atas / yang ada tutupnya.

4. Buang tutupnya, lubangi pada bagian tengah botol tadi untuk tempat gantungan tali.

5. Pindahlan tanaman tomat dari pot kecil dimana dia ditanam sebelumnya dan masukkan lewat mulut botol tadi, bei tanah subur secukupnya.

6.Gantung ditempat yang diinginkan.

Sumber:http://ayogardening.blogspot.com/2013/08/cara-menanam-tomat-dalam-pot-terbalik.html

Rabu, 29 Oktober 2014

MODEL SIP (SUB IRRIGATED PLANTER)

POT SUB-IRIGASI 

(SUB-IRRIGATED PLANTER)

SIP adalah penyederhanaan teknik hidroponik yang menggunakan sumbu penyerap air dari bawah ke akar tanaman dengan prinsip kapiler. Gambaran mudahnya sama seperti lampu teplok, obor atau kompor minyak tanah yang menyimpan minyak bakar di bawah sumbuSIP adalah penyederhanaan teknik hidroponik yang menggunakan sumbu penyerap air dari bawah ke akar tanaman dengan prinsip kapiler. Gambaran mudahnya sama seperti lampu teplok, obor atau kompor minyak tanah yang menyimpan minyak bakar di bawah sumbu
Keunggulan SIP

Keunggulan SIP antara lain:
Hemat Air
Air yang terbuang dan menguap dapat diminimalisir. Bahkan diklaim lebih hemat 50%-80% dari metode konvensional.

Hemat Waktu
Karena air disimpan dalam jumlah banyak di bagian bawah Planter, pengisian tidak perlu dilakukan tiap hari.

Mengurangi Gulma
Penggunaan mulsa plastik dapat mengurangi gulma sampai 100%.

Hemat tempat, modular dan portabel
Sebagaimana menanam dalam pot, SIP tidak memerlukan lahan yang luas, bisa ditambahkan secara bertahap kemudian mudah dipindah-pindah.

Memungkinkan sistem pengairan yang scalable
Pada site Global Bucket terdapat video yang memungkinkan pengisian air ke banyak SIP secara sekaligus. Semakin besar penyimpanan air pusat, pengisian menggunakan pompa air dapat dilakukan hanya beberapa bulan sekali. Tentu lebih hemat dibandingkan sistem irigasi tetes yang kebanyakan menggunakan pompa sirkulasi setiap hari.
dua pot bersebelahan yang masing-masing berisi cabe dan kemangi (basil) mengalami nasib yang berbeda. Hari sedang terik-teriknya, dan keduanya sama-sama belum disiram. Cabe dan kemangi di pot yang satu tampak layu, namun di pot yang satunya lagi tampak segar bugar.
Kok bisa?
Foto ini diambil pada malam hari. Siang tadi terik, dan tanaman lupa disiram. Bisa lihat perbedaannya?
Foto ini diambil pada malam hari. Sebelumnya hari terik, dan tanaman lupa disiram. Bisa lihat perbedaannya?
Pada foto di atas, pot yang sebelah kiri adalah pot biasa yang memiliki lubang-lubang di bagian bawahnya, sehingga air dan nutrisi cepat terbuang tiap kali tanaman disiram. Pot sebelah kanan merupakan kreasi sendiri menggunakan sistem sub-irigasi.
Pot sub-irigasi hanya memiliki dua lubang. Lubang di sebelah atas (dimasuki selang) menjadi tempat pengisian air. Lubang di sebelah bawah memastikan air yang berlebih dapat keluar.
P1160310
Bagaimana cara membuatnya? Ikuti langkah-langkah berikut.
1. Gunakan pot atau wadah yang tidak memiliki lubang. Buat dua lubang, satu di bagian atas (kira-kira 5 sentimeter dari bibir pot) dan satu di bagian bawah (kira-kira 8-10 sentimeter dari alas).
1. Gunakan pot atau wadah besar yang tidak memiliki lubang. Kemudian, menggunakan bor/solder/pisau, buat satu lubang di bagian atas (kira-kira setengah jari dari bibir pot) dan satu di bagian bawah (kira-kira setengah hingga satu jari dari alas).
2. Ambil selang dengan diameter yang kira-kira sama dengan lubang. Masukkan dari lubang bagian atas sampai ujung selang yang bawah menyentuh alas pot.
2. Ambil selang dengan diameter kira-kira sama dengan lubang atas. Masukkan selang dari lubang atas sampai ujung selang sebelah bawah hampir menyentuh alas pot. Sisakan sedikit mulut selang di bagian atas.
3. Isi bagian terbawah dengan pecahan batu bata atau pecahan genteng.
3. Isi bagian terbawah pot dengan pecahan batu bata atau pecahan genteng. Jenis batu dari tanah liat mudah menyerap dan menyimpan air. Pastikan pecahan-pecahannya tidak terlalu besar agar lubang bagian bawah tidak tersumbat.
4. Masukkan lapisan berikutnya, yakni potongan-potongan ranting.
4. Masukkan lapisan berikutnya, yakni potongan-potongan ranting.
5. Lapisan berikutnya adalah daun-daun hijau.
5. Lapisan berikutnya adalah cacahan daun-daun hijau.
6. Tambahkan lapisan daun-daun kering di atasnya.
6. Tambahkan cacahan daun-daun kering (bisa diganti jerami, sekam, atau kertas koran, kertas biasa, maupun sobekan-sobekan kardus).
7. Agar lapisan-lapisan  organik tadi lekas busuk dan terurai menjadi nutrisi bagi tanaman, tambahkan lapisan kotoran binatang pemakan rumput. Bisa diganti dengan kompos maupun kascing (kotoran cacing).
7. Agar lapisan-lapisan organik tadi lekas busuk dan terurai menjadi nutrisi bagi tanaman, tambahkan lapisan kotoran binatang pemakan rumput (sapi, kambing, kuda, kelinci). Bisa juga menggunakan kompos atau kascing (kotoran cacing).
8. Masukkan tanah sampai pot hampir penuh.
8. Masukkan tanah sampai pot hampir penuh.
9. Agar kelembaban tanah tidak lekas menguap oleh panas dan supaya rumput tidak mudah tumbuh, tutupi permukaan tanah dengan daun-daun kering, kertas, kompos, atau kerikil. Lapisan pelindung permukaan tanah ini disebut mulsa.
9. Agar kelembaban tanah terjaga dan supaya rumput tidak mudah tumbuh, tutupi permukaan tanah dengan daun-daun kering, jerami, kertas, kompos, atau kerikil. Lapisan pelindung permukaan tanah ini disebut mulsa.
10. Untuk melihat apakah pot sub-irigasi berfungsi dengan baik, masukkan air lewat mulut selang di bagian atas. Cek apakah lubang bagian bawah berfungsi dengan baik dalam mengeluarkan air yang berlebih.
10. Untuk melihat apakah pot sub-irigasi berfungsi sempurna, masukkan air lewat mulut selang di bagian atas. Cek apakah lubang bagian bawah berfungsi dengan baik dalam mengeluarkan air yang berlebih.
Dengan pot sistem sub-irigasi, penyiraman tidak perlu dilakukan setiap hari.  pengairan cukup dilakukan sekali dalam satu atau dua minggu melalui selang tadi. Di hari yang terik, saat terjadi penguapan berlebih pada tanah, terjadi aksi kapilaritas yang menyebabkan cadangan air terserap ke atas, sehingga media tanam tidak sampai kekeringan.
Selang beberapa bulan, ketinggian media tanam akan berkurang karena lapisan bahan-bahan organiknya membusuk. Tambahkan tanah dan kompos atau cacahan bahan-bahan alami di bagian atas agar kandungan nutrisi terus terjaga.
Model SIP lain
Sumber:http://permablitzjogja.net/2013/12/02/tips-pot-sub-irigasi-sub-irrigated-planter/ dan http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000010309762/sub-irrigated-planter-sip-tanpa-quotdisiramquot-hemat-air-hemat-waktu/