Urusan sampah memang kerap merepotkan. Namun, jika disikapi dengan arif, sampah pun bisa membawa keuntungan. Sampah organik (terurai) yang merupakan sisa rumah tangga sebetulnya bisa didaur ulang menjadi kompos. Caranya pun cukup mudah dan bisa dilakukan dalam skala rumahan.
Usman Firdaus menjelaskan, membuat kompos sebagai media tanam sangat baik dilakukan di kota-kota besar seperti Jakarta. “Pasalnya, saat ini di Jakarta sudah sulit menemukan tanah sebagai media tanam,” jelas Ketua Kelompok Tani Cikoko Hijau Lestari ini. Menurut Usman, untuk membuat kompos sebagai media tanam, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, semuanya dapat dibuat sendiri dengan bahan dan alat sederhana.
Sebelum membuat kompos, sediakan dahulu beberapa bahan, yakni:
• Hijau daun atau sampah dapur.
• gula pasir/gula merah.
• Bioaktivator (bisa berupa EM4).
• Hijau daun atau sampah dapur.
• gula pasir/gula merah.
• Bioaktivator (bisa berupa EM4).
Sementara itu, alat-alat yang diperlukan adalah:
• Pencacah (pisau atau mesin pencacah).
• Bak komposter mini lengkap dengan tutupnya (bisa dibuat dari ember bekas catukuran 25 kg).
• Sprayer untuk menyemprot bio aktivator.
• Pencacah (pisau atau mesin pencacah).
• Bak komposter mini lengkap dengan tutupnya (bisa dibuat dari ember bekas catukuran 25 kg).
• Sprayer untuk menyemprot bio aktivator.
Cara Pembuatan:
1. Pisahkan sampah daun/sayur dengan sampah non organik.
2. Rajang/cincang/cacah sampah organik dengan ukuran 1 – 2 cm.
3. Masukkan sampah organik yang sudah dicacah ke dalam komposter mini.
4. Semprot/siram sampah organik dengan larutan bioaktivator hingga merata dengan takaran satu tutup botol (10 cc), dicampur dengan satu liter air.
5. Tutup rapat-rapat bak komposter mini dan letakkan di tempat teduh. Lakukan penyemprotan setiap kali memasukkan sampah organik dan tutup kembali. Lakukan penambahan dan penyemprotan sampah organik secara berulang sampai bak komposter mini penuh.
6. Diamkan selama tujuh sampai 14 hari agar terjadi proses komposting yang akan menghasilkan pupuk cair dan pupuk padat. Pupuk cair dan pupuk padat dipisahkan oleh saringan.
7. Pupuk cair dapat diambil dengan membuka keran mulai pada hari ke-5 dan seterusnya. Jika air lindi (pupuk cair) berbau tak sedap, campurkan dengan air dengan perbandingan 1 : 5. Tambahkan pula satu sendok makan kapur sirih yang dilarutkan dengan air, kemudian tuang ke dalam botol lindi. Warna lindi akan berubah jadi agak jernih dan tak berbau.
8. Ambil pupuk padat yang sudah menjadi bubur kompos, tambahkan bahan aditif (dapat berupa sekam, arang sekam, serbuk gergaji perbandingan 2 : 1).
9. Sebelum digunakan sebagai pupuk atau media tanam, kompos harus terlebih dahulu dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.
10. Pupuk organik cair dapat langsung digunakan sebagai pupuk tanaman. Apabila pupuk cair organik akan disimpan, sebaiknya difermentasi dahulu dengan bahan bioaktivator dengan perbandingan 4 : 1
1. Pisahkan sampah daun/sayur dengan sampah non organik.
2. Rajang/cincang/cacah sampah organik dengan ukuran 1 – 2 cm.
3. Masukkan sampah organik yang sudah dicacah ke dalam komposter mini.
4. Semprot/siram sampah organik dengan larutan bioaktivator hingga merata dengan takaran satu tutup botol (10 cc), dicampur dengan satu liter air.
5. Tutup rapat-rapat bak komposter mini dan letakkan di tempat teduh. Lakukan penyemprotan setiap kali memasukkan sampah organik dan tutup kembali. Lakukan penambahan dan penyemprotan sampah organik secara berulang sampai bak komposter mini penuh.
6. Diamkan selama tujuh sampai 14 hari agar terjadi proses komposting yang akan menghasilkan pupuk cair dan pupuk padat. Pupuk cair dan pupuk padat dipisahkan oleh saringan.
7. Pupuk cair dapat diambil dengan membuka keran mulai pada hari ke-5 dan seterusnya. Jika air lindi (pupuk cair) berbau tak sedap, campurkan dengan air dengan perbandingan 1 : 5. Tambahkan pula satu sendok makan kapur sirih yang dilarutkan dengan air, kemudian tuang ke dalam botol lindi. Warna lindi akan berubah jadi agak jernih dan tak berbau.
8. Ambil pupuk padat yang sudah menjadi bubur kompos, tambahkan bahan aditif (dapat berupa sekam, arang sekam, serbuk gergaji perbandingan 2 : 1).
9. Sebelum digunakan sebagai pupuk atau media tanam, kompos harus terlebih dahulu dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.
10. Pupuk organik cair dapat langsung digunakan sebagai pupuk tanaman. Apabila pupuk cair organik akan disimpan, sebaiknya difermentasi dahulu dengan bahan bioaktivator dengan perbandingan 4 : 1
sumber:http://distributorpupuknpk.wordpress.com/2012/11/18/buat-pupuk-kompos-sendiri/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar