Tidak Sulit Membuat Tanaman Mini
Dengan modal bibit atau bakalan serta sedikit sentuhan rasa seni, Anda bisa mendapatkan tanaman mini buatan sendiri. Namun karena ukurannya yang di luar normal, dibutuhkan kesabaran untuk merawatnya.
Bagi pecinta tanaman hias, penampilan pot-pot mungil berisi tanaman yang juga mungil tentu sagat menarik perhatian. Pasalnya, tanaman mungil tersebut adalah merupakan tanaman hias indoor maupun outdoor yang selama ini tampil dalam ukuran besar. Bahkan tanaman sansevieria dan hanjuang yang selama ini hanya dikenal sebagai border atau pagar bisa tampak indah dipajang di atas meja tamu.
Kelapa yang sering terlihat di taman-taman bergaya tropis, kini dapat dipindahkan ke atas meja pajangan di sudut ruangan. Tanaman-tanaman unik itu akan menjadi lebih menarik lagi jika dipadukan dengan pot-pot mungil berbahan keramik, gerabah, semen maupun fiberglas. Panduan tersebut akan menambah nilai estetikanya.
1. Dipaksa kecil
Tanaman mini sebenarnya bisa berupa tanaman biasa tapi ukurannya masih kecil. Si mini jenis ini kebanyakan berasal dari benih yang sengaja ditanam lalu dipertahankan tetap dalam ukuran kecil. Untuk keperluan itu, tanaman kita perlakukan agar ia tetap dalam ukuran yang dikehendaki. Selain itu, ada juga tanaman mini yang berasal dari tanaman sudah dewasa tapi ditata dan diperlakukan hingga penampilannya menjadi mini. Pada tanaman mini yang satu ini diterapkan prinsip-prinsip pembuatan bonsai tanpa pengawatan dan pemangkasan rutin.
Tanaman mini asal biji pada umumnya berupa berjenis-jenis palem, nolina, cordyline, filodendron dan pachira. Khusus palem, ia juga bisa diminikan dari anakannya. Tanaman tua yang dapat dibuat mini misalnya, bambu. Menurut hobiis tanaman, hampir semua jenis bambu yang biasanya berukuran besar bisa diminikan. “Dibutuhkan waktu agak lama untuk mendapatkan bentuk yang kita inginkan.
Selain menggunakan bakalan kecil, pembuatan tanaman mini juga bisa dilakukan dengan pemotongan akar, terutama akar-akar yang besar dan tumbuh keluar dari pot. Pada tanaman dikotil, akar tunggang harus dibuang agar pertumbuhannya tidak meninggi. Selanjutnya, tanaman ditumbuhkan di pot-pot ukuran kecil yang terbatas medianya supaya pertumbuhannya dapat diperlambat.
2. Cara membuat
Ada beberapa langkah untuk membuat tanaman mini. Langkah pertama adalah penyediaan bakalan. Bila bakalan berasal dari biji, Anda harus menyemaikannya lebih dahulu. Biji-biji palem misalnya, bisa diperoleh dengan mengambilnya dari pohon atau membelinya di nurseri khusus palem. Sebelum disemai sebaiknya biji dibersihkan lalu dikupas sabutnya atau direndam dengan air panas lantas digosok hingga sabut atau kulit luar terlepas. Biji-biji ini dibiarkan dulu sampai kering baru disamai. Media semainya boleh berupa pasir saja atau pasir dicampur humus.
Dalam waktu sekitar 3 bulan biasanya bibit sudah bisa dipindah ke dalam pot pembesaran. Setelah bentuknya dinilai pas untuk dijadikan tanaman mini, bibit palem ini bisa dipindahkan ke pot hias sesuai selera Anda. Selama pemindahan ini ada beberapa perlakuan. Pertama-tama, bola akar tanaman dari polibag atau pot pembesaran dikurangi tanahnya sampai akar kelihatan. Akar –akar yang panjang dan besar dibuang. Bagian bawah bola akar sekaligus dibentuk supaya rata dan besarnya disesuaikan dengan ukuran pot. Pot hias diisi sedikit media yang terdiri dari campuran tanah merah danhumus daun. Deddy mengajurkan tidak menggunakan media pupuk kandang agar tanaman yang diletakkan dalam ruangan ini nantinya terhindar dari cendawan.
Bersamaan penanaman, media diberi sedikit pupuk NPK dengan dosis sekitar 1% dari bobot media. Peletakan pangkal tanaman dalam pot, tidak harus masuk seluruhnya. Sebagian akar justru keindahan dibiarkan menyembul keluar supaya dapat dinikmati keindahannya. Agar tampak artistik, akar yang menyembul ini dibersihkan dari tanah dengan cara disemprot air pelan-pelan.
Langkah berikut adalah memotong sisa-sisa tangkai daun. Bila penampilan tanaman dinilai cukup baik, permukaan media lalu ditutupi dengan lumut atau batu-batu kecil. Satu bulan kemudian pemberian pupuk NPK bisa diulangi kembali. Dosisnya sekitar 4 butir/pot. Kalau NPK tidak ada, bisa pula diganti dengan pupuk lengkap yang lain.
Beberapa waktu setelah penanaman, terkadang daun bagian bawah ada yang menguning. Jangan khawatir, ini bukan menandakan tanaman akan mati tapi akibat proses pemotongan akar. Kalau daun yang menguning tampak mengganggu, potong saja pangkal tangkainya dengan pisau tajam.
Bila Anda menginginkan tanaman mini dari tanaman besar, langkah pembuatannya diawali dengan penggalian di alam atau pemindahan dari pot. Pada tanaman bambu ambil tunas akar atau batang yang bagus. Tanam tunas ini di pot yang berbentuk melebar seperti pot bonsai. Setelah beberapa tunas baru tumbuh, lakukan pemangkasan atau pembuangan tunas yang tidak perlu. Biarkan tunas-tunas baru tumbuh lagi, kemudian dilakukan kembali perbaikan bentuk. Pembentukan tanaman ini dilakukan berkali-kali sampai bentuknya serasi dengan pot yang ditempatinya. Proses ini biasanya perlu waktu minimal satu tahun.
3. Langkah-langkah membuat tanaman mini
- Siapkan bahan tanaman yang akan diminikan, misalnya dari biji.
- Biji-biji disemaikan dalam mediapasir campur humus. Sekitar 3 bulan kemudian pindahkan ke polibag atau pot pembesaran.
- Setelah bentuknya bagus untuk diminikan tanaman siap dipindahkan ke pot hias.
- Akar-akar yang panjang dipotong sambil diratakan permukaan bawah bola akarnya.
- Tanaman diletakkan ke dalam pot hias yang lubang drainasenya telah dilapisi dengan plastik strimin. Meletakkannya tidak sepenuhnya dalam pot, tapi setengah akarnya dibiarkan di atas media.
- Sisa tangkai daun dirapikan dengan cara dipotong miring menggunakan pisau yang tajam.
- Tanah pada akar yang menyembul ini lalu dikorek agat terlihat jelas.
- Akar bagian atas yang telah dikorek lalu disemprot dengan air bersih.
- Tanam lumut di atas media.
- Lumut diratakan dengan tangan.
- Tanaman mini yang sudah jadi.
4. Perawatan
Tanaman mini yang diletakkan dalam ruangan ini memerlukan perlakuan khusus agar tetap tampil mini dan sehat. Kalau ruang tersebut tidak ber-AC, tanaman perlu disiram 3 – 4 hari sekali. Untuk mengecek kelembapan medianya gunakan tusuk gigi. Bila masih basah sebaiknya jangan disiram dulu. Air diberikan dengan cara disemprotkan agar tidak basah berlebihan. Dalam ruangan ber-AC penyiraman dilakukan setiap hari.
Tanaman-tanaman mini ini tetap membutuhkan sinar matahari meskipun bukan cahaya langsung. Untuk itu, sebaiknya dia dikeluarkan dari ruangan dan diletakkan dari ruangan dan diletakkan di tempat yang tenaungi. Tanaman yang berada dalam ruangan tanpa AC selama satu bulan harus diistirahatkan selama satu minggu di luar. Sedangkan yang dalam ruangan ber-AC malah sebaliknya, setiap satu minggu dalam ruangan diistirahatkan di luar ruangan selama 2 minggu. Ruangan ber-AC terlalu riskan untuk tanaman mini karena kelembapan udaranya yang rendah. Kecuali bila Anda menggunakan lampu khusus tanaman tepat di atas tanaman, penempatannya dalam ruangan bisa lebih lama.
Setiap 6 bulan media harus diganti karena biasanya pot sudah dipenuhi akar. Pada saat penggantian media, lakukan juga pemotongan akar terutama akar di bagian paling luaryang melingkar-lingkar. Dengan demikian, tanaman mini bisa tetap segar dan sehat.
Karena tanaman mini sesungguhnya adalah tanaman normal yang kecil, maka bagaimanapun kita tidak bisa mempertahanakan keminiannya dalam waktu lama. Setelah dua tahun biasanya keindahan penampilan tanaman mini mulai berkurang. Saat ini tanaman bisa dipindah ke dalam pot biasa untuk dibesarkan. Bila masih ingin diminikan, tanaman tentu harus diperlakukan seperti bonsai. Kecuali untuk tanaman mini dengan bakalan dari tanaman besar seperti bambu, proses peminian bisa terus berlangsung seperti layaknya bonsai.
sumber:http://ngasih.com/2014/09/22/cara-membuat-tanaman-hias-mini/2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar